Thursday, September 28

KELANGSUNGAN HIDUP ORGANISME



Mengenal Bentuk-bentuk Adaptasi Pada Mahluk hidup
Ada bermacam-macam adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya, yaitu: adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku. 1. Adaptasi morfologi
Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan hidupnya. Contoh adaptasi morfologi, antara lain sebagai berikut.
a. Gigi-gigi khusus
Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi taring besar dan runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi geraham dengan ujung pemotong yang tajam untuk mencabik-cabik mangsanya.
b. Paruh
Trenggiling besar adalah hewan menyusui yang hidup di hutan rimba Amerika Tengah dan Selatan. Makanan trenggiling adalah semut, rayap, dan serangga lain yang merayap. Hewan ini mempunyai moncong panjang dengan ujung mulut kecil tak bergigi dengan lubang berbentuk celah kecil untuk mengisap semut dari sarangnya. Hewan ini mempunyai lidah panjang dan bergetah yangdapat dijulurkan jauh keluar mulut untuk menangkap serangga.
 Paruh
Elang memiliki paruh yang kuat dengan rahang atas yang melengkung dan ujungnya tajam. Fungsi paruh untuk mencengkeram korbannya.
d. Daun
Tumbuhan insektivora (tumbuhan pemakan serangga), misalnya kantong semar, memiliki daun yang berbentuk piala dengan permukaan dalam yang licin sehingga dapat menggelincirkan serangga yang hinggap. Dengan enzim yang dimiliki tumbuhan insektivora, serangga tersebut akan dilumatkan, sehingga tumbuhan ini memperoleh unsur yang diperlukan.

e. Akar
Akar tumbuhan gurun kuat dan panjang,berfungsi untuk menyerap air yang terdapat jauh di dalam tanah. Sedangkan akar hawa pada tumbuhan bakau untuk bernapas.
banyak makhluk hidup yang menyesuaikan diri terhadap lingkungan dengan cara menyesuaikan bentuk tubuhnya terhadap lingkungan atau menyesuaikan dengan fungsinya. Penyesuaian bentuk tubuh ini bertujuan untuk memperoleh makanan maupun untuk melindungi diri dari musuhnya. Berikut ini contoh beberapa hewan yang menyesuaikan bentuk tubuhnya terhadap lingkungannya.
Burung
Burung memiliki bentuk kaki yang berbeda-beda disesuaikan dengan tempat hidupnya dan jenis mangsa yang dimakannya. Berdasarkan lingkungan dan jenis makanan yang dimakannya, bentuk kaki burung dikelompokkan menjadi lima, seperti pada tabel 3.1 berikut.
Berbagai Bentuk Kaki

Serangga
Untuk memperoleh makanannya, serangga memiliki cara tersendiri. Salah satu bentuk penyesuaian dirinya adalah bentuk mulut yang bebedabeda sesuai dengan jenis makanannya. Bedasarkan jenis makanan yang dimakannya, jenis mulut serangga dibedakan menjadi empat, yaitu mulutpengisap, mulut penusuk, mulut penjilat, dan mulut penyerap.

1) Mulut pengisap
Mulut pengisap pada serangga bentuknya seperti belalai yang dapat digulung dan dijulurkan. Contoh serangga yang memiliki mulut pengisap adalah kupu-kupu. Kupu-kupu menggunakan mulut pengisap untuk mengisap madu dari bunga.
2) Mulut penusuk dan penghisap
Mulut penusuk dan penghisap pada serangga memiliki ciri bentuk yang tajam dan panjang. Contoh serangga yang memiliki mulut penusuk dan penghisap adalah nyamuk. Nyamuk menggunakan mulutnya untuk menusuk kulit manusia kemudian menghisap darah. Jadi, selain mulutnya berfungsi sebagai penusuk juga berfungsi sebagai pengisap.
3) Mulut penjilat
Mulut penjilat pada serangga memiliki ciri terdapatnya lidah yang panjang dan berguna untuk menjilat makanan berupa nektar dari bunga, contoh serangga yang memiliki mulut penjilat adalah lebah
4) Mulut penyerap
Mulut penyerap pada serangga memiliki ciri terdapatnya alat penyerap yang mirip spons (gabus). Alat ini digunakan untuk menyerap makanan terutama yang berbentuk cair. Contoh serangga yang memiliki mulut penyerap adalah lalat..
Unta
Unta hidup di daerah padang pasir yang kering dan gersang. Oleh karena itu bentuk tubuhnya disesuaikan dengan keadaan lingkungan padang pasir. Bentuk penyesuaian diri unta adalah adanya tempat penyimpanan air di dalam tubuhnya dan memiliki punuk sebagai penyimpan lemak. Hal inilah yang menyebabkan unta dapat bertahan hidup tanpa minum air dalam waktu yang lama.
2. Penyesuaian Tingkah Laku terhadap Lingkungan
Beberapa jenis hewan ada yang menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara mengubah tingkah laku. Cara ini selain untuk mendapatkan makanan juga untuk melindungi diri dari musuh atau pemangsa. Perhatikan beberapa contoh hewan yang menyesuaikan diri dengan tingkah laku berikut ini!
a. Bunglon
Kalian tentu pernah melihat bagaimana bunglon dapat merubah warna kulitnya sesuai dengan warna tempat ia berada. Ketika berada di pohon yang berwarna coklat maka tubuh bunglon akan berrwarna coklat. Begitu juga ketika ia berada di pohon yang berwarna hijau maka tubuhnya akan berwarna hijau. Perubahan warna tubuh pada bunglon merupakan bentuk penyesuaian diri agar ia terlindung dari musuhnya.
b. Kalajengking
Kalajengking melindungi dirinya dari musuh dengan menggunakan sengatnya. Sengatnya ini mengandung racun yang dapat membunuh musuhnya. Selain kelajengking, hewan lain yang menggunakan zat racun untuk melindungi dirinya dari serangan musuh adalah, kelabang, lebah, dan ular.
Cumi-Cumi
Cumi-cumi melindungi diri dari musuhnya dengan cara menyemburkan cairan, seperti tinta ke dalam air. Hal ini menyebabkan musuh yang menyerangnya tidak dapat melihatnya dan ia dapat berenang dengan cepat untuk menghindari musuhnya tersebut.
Siput memiliki pelindung tubuh yang keras dan kuat yang disebut cangkang. Hewan jenis ini melindungi diri dari musuhnya dengan cara memasukkan tubuhnya kedalam cangkang. Selain siput, kura-kura, dan penyu juga memiliki cangkang yang digunakan untuk melindungi diri dari musuhnya.
Cecak
Untuk melindungi diri dari serangan musuh, cecak memutuskan ekornya. Bagian ekor yang putus ini dapat bergerak-gerak sehingga mengalihkan perhatian musuhnya. Saat itulah ia pergi melarikan diri.
Ikan paus dan lumba-lumba
Paus adalah mamalia yang hidup di air. Seperti hewan mamalia yang lain, walaupun hidup di air paus bernapas menggunakan paru-paru. Padahal paru-paru tidak dapat mengambil oksigen dari air. Paus dan semua mamalia yang hidup di air, kurang lebih tiap tiga puluh menit muncul ke permukaan air untuk menghirup oksigen. Mungkin kalian pernah melihat bagaimana perilaku paus lewat siaran televisi. Ketika muncul ke permukaan air laut, paus mengeluarkan sisa pernapasan berupa karbondioksida dan uap air yang sudah jenuh dengan air sehingga terlihat seperti air mancur. Setelah itu paus menghirup udara sebanyak-banyaknya sehingga paru-parunya penuh dengan udara.

B. Cara Penyesuaian Diri Tumbuhan 
Selain hewan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan , tumbuhan juga memiliki cara yang unik untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya agar dapat bertahan hidup di lingkungan tersebut. Pada umumnya tumbuhan hidup di tempat yang berbeda-beda. Ada yang hidup di daerah kering ada pula yang hidupnya di air. Oleh karena itu, bentuk penyesuaian dirinya pun berbeda-beda disesuaikan dengan lingkungan tempat hidupnya. Perhatikan uraian berikut tentang cara-cara tumbuhan menyesuaikan diri terhadap lingkungan.

1. Pohon Jati
Pohon jati menyesuaikan diri dengan cara menggugurkan daunnya saat musim kemarau. Pengguguran daun ini bertujuan agar tidak terjadi penguapan yang berlebihan yang dapat menyebabkan tumbuhan kekurangan air dan mati. Pengguguran daun pada musim kemarau juga dilakukan oleh tumbuhan lain, seperti mahoni dan kedondong walaupun tidak sebanyak pada pohon jati.
2. Kaktus
Kalau di rumahmu atau di sekolahmu ada tanaman kaktus, coba perhatikan tanaman tersebut! Tanaman kaktus tempat hidup aslinya sebenarnya adalah tanah yang kering seperti gurun. Oleh karena itu tanaman ini menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang kering dan panas. Tumbuhan kaktus menyesuikan diri dengan memiliki daun yang kecil-kecil seperti duri yang berfungsi untuk mengurangi penguapan air, batangnya tebal berair dan berlapis lilin yang berfungsi untuk menyimpan cadangan air, akarnya yang panjang untuk mencari air.
3. Teratai
Teratai tempat hidupnya di air. Tumbuhan ini menyesuaikan diri dengan memiliki daun yang berbentuk lebar dan tipis. Bentuk daun seperti ini mengakibatkan penguapan air terjadi dengan mudah. Selain itu, batangnya yang berongga-rongga memungkinkan teratai dapat bernapas walaupun akar dan batangnya berada di dalam air.
4. Eceng gondok
Eceng gondok hidup mengapung di permukaan air. Agar dapat mengapung tumbuhan ini memiliki batang yang menggembung berisi rongga udara seperti spons.

Adaptasi fsiologi
Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk mempertahankan hidupnya. Contohnya adalah sebagai berikut.
Kelenjar bau
Musang dapat mensekresikan bau busukdengan cara menyemprotkan cairan melalui sisi lubang dubur. Sekret tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari musuhnya.
Kantong tinta
Cumi-cumi dan gurita memiliki kantong tinta yang berisi cairan hitam. Bila musuh datang, tinta disemprotkan ke dalam air sekitarnya sehingga musuh tidak dapat melihat kedudukan cumi-cumi dan gurita.
c. Mimikri pada kadal
Kulit kadal dapat berubah warna karena pigmen yang dikandungnya. Perubahan warna ini dipengaruhi oleh faktor dalam berupa hormon dan faktor luar berupa suhu serta keadaan sekitarnya.
3. Adaptasi tingkah laku
Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang didasarkan pada tingkah laku.
Contohnya sebagai berikut :
a. Pura-pura tidur atau mati
Beberapa hewan berpura-pura tidur atau mati, misalnya tupai Virginia. Hewan ini sering berbaring tidak berdaya dengan mata tertutup bila didekati seekor anjing.
b. Migrasi
Ikan salem raja di Amerika Utara melakukan migrasi untuk mencari tempat yang sesuai untuk bertelur. Ikan ini hidup di laut. Setiap tahun, ikan salem dewasa yang berumur empat sampai tujuh tahun berkumpul di teluk disepanjang Pantai Barat Amerika Utara untuk menuju ke sungai. Saat di sungai, ikan salem jantan mengeluarkan sperma di atas telur-telur ikan betinanya. Setelah itu ikan dewasa biasanya mati. Telur yang telah menetas untuk sementara tinggal di air tawar. Setelah menjadi lebih besar mereka bergerak ke bagian hilir dan akhirnya ke laut.
Sumber : isharmanto

PERKEMBANGBIAKAN MAHLUK HIDUP


Perkembangbiakan makhluk hidup. Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah berkembang biak, disamping beradaptasi meloloskan diri dari seleksai alam. Berkembang biak adalah kemampuan alami yang dimiliki setiap makhluk hidup agar menghasilkan individu-individu baru yang bersifat sama atau serupa dengan induknya.
Adapun perkembangbiakan makhluk hidup dibagi dalam 2 cara, yaitu secara generatif dan vegetatif. Berikut ini adalah penjelasan detailnya.

Macam-Macam Perkembangbiakan Makhluk Hidup

1. Perkembangbiakan Secara Generatif

Perkembangbiakan secara generatif ini merupakan perkembangbiakan yang proses pembentukan individu baru diawali dengan pertemuan sel kelamin jantan dengan betina. Perkembangbiakan ini juga biasa disebut dengan perkembangbiakan dengan cara kawin.
Setelah sel kelamin jantan (sel sperma) bertemu dengan sel kelamin betina (sel telur) bertemu dan terjadi pembuahan, terbentuklah zigot. Zigot inilah yang nantinya akan jadi individu baru.
Individu baru yang dihasilkan bisa jadi memiliki sifat yang sama, hasil perpaduan dari kedua induk atau bahkan bisa mempunyai sifat yang berbeda dari kedua induknya. Jumlah kromosom individu baru adalah sebanyak 44 kromosom dalam intinya.

a. Ciri-ciri dari perkembangbiakan generatif adalah:

  1. Ada 2 induk: jantan dan betina.
  2. Ada dan terjadi peleburan sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina (sel sperma dengan sel telur).
  3. Sifat keturunan bisa sama bisa beda, bervariasi.

b. Jenis pembuahan perkembangbiakan generatif yaitu:

  1. Pembuahan secara internal: pembuahan yang berlangsung di dalam tubuh.
  2. Pembuahan secara eksternal: pembuahan yang berlangsung di luar tubuh

c. Sedangkan, perkembangbiakan generatif mempunyai 3 cara yaitu:

1. Vivipar: perkembangbiakan vivipar merupakan perkembangbiakan secara beranak.


Perkembangbiakan Makhluk Hidup Generatif Vivipar 1
Perkembangbiakan Makhluk Hidup Generatif Vivipar 1
Embrio yang tumbuh dan berkembang berada di dalam rahim induk betinanya. Dan embrio mendapat sumber makanan dari tubuh induknya dengan melalui plasenta. Embrio yang sudah terbentuk sempurna akan keluar dari tubuh induk melalui proses melahirkan.
Baca Juga  Pengertian Rantai Makanan Beserta Macam Jenisnya


Perkembangbiakan Makhluk Hidup Generatif Vivipar 2
Perkembangbiakan Makhluk Hidup Generatif Vivipar 2
Contoh hewan vivipar adalah: kelinci, sapi, kambing dan lain-lain.
2. Ovipar: perkembangbiakan ovipar merupakan perkembangbiakan secara bertelur.


Perkembangbiakan Makhluk Hidup Generatif Ovipar
Perkembangbiakan Makhluk Hidup Generatif Ovipar
Embrio yang tumbuh dan berkembang berada di dalam telur. Sumber makanan embrio didapat dari dalam telur. Individu baru yang dihasilkan keluar melalu iproses penetasan.
Contoh hewan ovipar adalah: bebek, burung, ayam dan lain-lain.
3. Ovovivipar: perkembangbiakan ovovivipar merupakan perkembangbiakan secara bertelur dan juga beranak.


Perkembangbiakan Makhluk Hidup Generatif Ovovivipar
Perkembangbiakan Makhluk Hidup Generatif Ovovivipar
Embrio dalam perkembangbiakan ini tumbuh berkembang di dalam telur, akan tetapi telur tempat tumbuhnya berada di dalam rahim. Sumber makanan embrio adalah dari dalam telur.
Setelah perkembangan telur sempurna, baru si embrio ini akan dilahirkan lewat tubuh induknya, bukan dari telur lagi.
Contoh hewan ovovivipar adalah: kadal dan ular

2. Perkembangbiakan Secara Vegetatif

Perkembangbiakan secara vegetatif ini merupakan perkembangbiakan yang dalam proses pembentukan individu barunya tidak melalui peleburan sel kelamin betina dan sel kelamin jantan. Biasa disebut perkembangbiakan dengan cara tak kawin.

a. Ciri-ciri dari perkembangbiakan vegetatif adalah:

  1. Induknya hanya 1.
  2. Tidak terjadi peleburan sel kelamin.
  3. Sifat keturunannya sama dengan sifat induk.

b. Jenis pembuahan perkembangbiakan vegetatif yaitu:

  1. Vegetatif secara alami: perkembangbiakannya dilakukan tumbuhan itu sendiri
  2. Vegetatif secara buatan: perkembangbiakannya dilakukan dengan bantuan manusia

c. Berikut ini adalah contoh perkembangbiakan vegetatif secara alami, meliputi;

1. Spora:



Perkembangbiakan Makhluk Hidup Vegetatif Spora
Tempat untuk membentuk dan menyimpan spora adalah kotak spora (sporangium). Contoh tumbuhan yang perkembangbiakannya dengan spora adalah ganggang hijau, jamur dan paku.
2. Pembelahan Diri:


Perkembangbiakan Makhluk Hidup Vegetatif Pembelahan Diri
Perkembangbiakan Makhluk Hidup Vegetatif Pembelahan Diri
Tumbuhan bersel satu merupakan tumbuhan yang berkembangbiaknya dengan membelah diri. Contoh tumbuhan bersel satu ini adalah ganggang hijau.
Baca Juga  Jaringan tumbuhan
3. Tunas:


Perkembangbiakan Makhluk Hidup Vegetatif Tunas
Perkembangbiakan Makhluk Hidup Vegetatif Tunas
Tunas biasanya muncul di pangkal batang dan kemudian tumbuh menjadi tumbuhan yang baru. Contoh tumbuhannya adalah pohon bambu dan pohon pisang.
4. Rhizoma:


Perkembangbiakan Makhluk Hidup Vegetatif Rhizoma
Perkembangbiakan Makhluk Hidup Vegetatif Rhizoma
Ciri khas rhizoma adalah bentuknya yang mirip akar. Rhizoma sendiri merupakan batang yang tempat tertanam dan tumbuhnya di dalam tanah. Contoh tumbuhan rhizoma adalah lengkuas, kunyit, jahe dan lain-lain.
5. Umbi Batang:


Perkembangbiakan Makhluk Hidup Vegetatif Umbi Batang
Perkembangbiakan Makhluk Hidup Vegetatif Umbi Batang
Disebut umbi batang karena berasal dari batang yang terus membesar. Contohnya adalah kentang.
6. Umbi Akar:


Perkembangbiakan Makhluk Hidup Vegetatif Umbi Akar
Perkembangbiakan Makhluk Hidup Vegetatif Umbi Akar
Merupakan umbi yang terbentuk dari akar yang terus membesar. Contohnya adalah wortel dan bunga dahlia.
7. Umbi Lapis:


Perkembangbiakan Makhluk Hidup Vegetatif Umbi Lapis
Perkembangbiakan Makhluk Hidup Vegetatif Umbi Lapis
Merupakan umbi yang berlapis. Contohnya bawang merah, bawang bombay dan bawang putih.
8. Geragih:


Perkembangbiakan Makhluk Hidup Vegetatif Geragih 1
Perkembangbiakan Makhluk Hidup Vegetatif Geragih 1
Geragih merupakan batang yang tumbuhnya menjalar di atas tanah atau di bawah tanah. Contohnya rumput teki.


Perkembangbiakan Makhluk Hidup Vegetatif Geragih 2
Perkembangbiakan Makhluk Hidup Vegetatif Geragih 2

d. Sedangkan perkembangbiakan secara vegetatif buatan, meliputi:

1. Stek:
               a. Stek batang




Perkembangbiakan Makhluk Hidup Vegetatif Buatan Stek 1
Perkembangbiakan Makhluk Hidup Vegetatif Buatan Stek 1
Stek merupakan perkembangbiakan buatan dengan cara menanam kembali potongan batang, akar dan daun tumbuhan.
Stek batang contohnya sirih, ketela pohon dan mawar. Stek akar contohnya sukun. Sedangkan stek daun contohnya adalah cocor bebek.


Perkembangbiakan Makhluk Hidup Vegetatif Buatan Stek 2
Perkembangbiakan Makhluk Hidup Vegetatif Buatan Stek 2

2. Okulasi:


Perkembangbiakan Makhluk Hidup Vegetatif Buatan Okulasi
Perkembangbiakan Makhluk Hidup Vegetatif Buatan Okulasi
Okuliasi merupakan perkembangbiakan buatan dengan penempelan tunas sautu tumbuhan ke batang tumbuhan yang lainnya. Contohnya adalah belimbing, mangga dan lain-lain.
3. Cangkok:


Perkembangbiakan Makhluk Hidup Vegetatif Buatan Cangkok
Perkembangbiakan Makhluk Hidup Vegetatif Buatan Cangkok
Merupakan perkembangbiakan buatan dengan cara membuat cabang dari batang tanaman sehingga bisa berakar. Contohnya tumbuhan yang bisa dicangkok adalah jambu, mangga dan lain-lain.
Terimakasih dan semoga bermanfaat.



b) setek daun

Misalnya: cocor bebek, begonia, dan sri rejeki(Sansevieria sp)
Perkembangbiakan Manusia, Hewan, Tumbuhan dan Gambarnya

3) runduk

misalnya: Sirih merah
Perkembangbiakan Manusia, Hewan, Tumbuhan dan Gambarnya

4) Menempel (okulasi)

Okulasi adalah cara pembudidayaan tanaman dengan menempelkan mata tunas dari dua tanaman yang sejenis, tetapi berbeda sifat misalnya mangga manalagi dengan mangga arum manis. Tujuan utamanya adalah mendapatkan tanaman baru dengan sifat unggul dari dua (atau lebih) tumbuhan berbeda. Cabang yang baru akan memiliki sifat dari kedua tanaman. Tanaman yang terbentuk dari hasil okulasi ini mempu-nyai sifat yang lebih baik dari tanaman induk karena biasanya menggabungkan sifat-sifat unggul dari dua tanaman.
Perkembangbiakan Manusia, Hewan, Tumbuhan dan Gambarnya

5) Sambung pucuk (mengenten)


Sambung pucuk adalah menggabungkan batang bawah dan batang atas dua tanaman yang sejenis dengan tujuan menghasilkan tanaman baru dengan mutu baik dan akar kuat. Batang atas dan batang bawah itu berasal dari dua tumbuhan berbeda. Batang bawah diperoleh dari semaian biji dengan akar kuat kemudian disambung dengan batang atas dari tumbuhan yang memiliki sifat (buah) yang baik. Sambungan dapat dilakukan dengan menggunakan tali plastik atau tali rafia.
Perkembangbiakan Manusia, Hewan, Tumbuhan dan Gambarnya

Beberapa keuntungan dari perkembangbiakan secara vegetatif buatan adalah :

Sifat tumbuhan baru sama persis dengan sifat tumbuhan induknya. Jika tumbuhan unggul maka tumbuhan baru pun akan bersifat unggul
Cepat memberikan hasil jika dibandingkan dengan ditanam dengan bijinya.


Beberapa kerugian vegetatif buatan adalah :

Tumbuhan yang diperbanyak secara vegetatif buatan tidak memiliki akar tunggang sehingga mudah tumbang
Perkembangbiakan vegetatif buatan menghasilkan sedikit keturunan atau tumbuhan baru
Merusak tumbuhan induk

2. Perkembangbiakan Tumbuhan secara generatif 

Perkembangbiakan tumbuhan secara generatif dialami tumbuhan berbiji dan terjadi melalui penyerbukan. Penyerbukan atau persarian adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari ke atas kepala putik. Penyerbukan akan diikuti oleh pembuahan.
Perkembangbiakan Manusia, Hewan, Tumbuhan dan Gambarnya

a. Bagian-bagian bunga

Tangkai bunga:bagian bunga yang menghubungkan bunga dengan batang

Dasar bunga : bagian ujung tangkai bunga yang agak membesar

Kelopak : bagian yang menyelimuti bunga saat masih menguncup

Mahkota : bagian paling indah pada bunga/hiasan

Benang sari : alat kelamin jantan

Putik : alat kelamin betina

b. Penyerbukan dan Pembuahan

Penyerbukan atau persarian adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari ke atas kepala putik.Pembuahan adalah peristiwa bertemunya sel jantan dengan sel betina.

c. Cara-cara penyerbukan

Berdasarkan asal serbuk sarinya, terdapat empat cara penyerbukan:

Penyerbukan sendiri, yaitu apabila serbuk sari dari satu bunga jatuh ke kepala putik bunga itu sendiri
Penyerbukan tetangga, yaitu apabila serbuk sari dari satu bunga jatuh ke kepala putik bunga lain, tetapi masih dalam satu tumbuhan
Penyerbukan silang, yaitu apabila serbuk sari dari satu bunga jatuh ke kepala putik bunga lain yang tidak satu tumbuhan, tetapi masih satu jenis tumbuhan
Penyerbukan bastar, yaitu apabila serbuk sari dari satu bunga jatuh ke kepala putik bunga lain sejenis, namun varietasnya berbeda.
Perantara penyerbukan:

Beberapa perantara penyerbukan antara lain: hewan (khususnya serangga), angin, air, dan manusia.

Ciri-ciri bunga yang penyerbukannya melalui perantara serangga, yaitu:

  • Mahkotanya besar
  • Warnanya mencolok
  • Mengeluarkan bau yang khas
  • Menghasilkan nektar

 Ciri-ciri bunga yang penyerbukannya melaui perantara angin, yaitu:

  • Serbuk sarinya banyak, kecil dan ringan
  • Bentuk kepala sari besar
  • Bentuk tangkai sari panjang
  • Kepala putik berbulu dan terentang keluar dari bunga
  • Bentuk mahkota kecil atau tidak mempunyai mahkota









Thursday, September 7

SISTEM KOORDINASI DAN ALAT INDRA PADA MANUSIA



RANGKUMAN MATERI 

Sistem Koordinasi dan Indera pada Manusia Serta Hubungannya dengan Kesehatan. 

Dalam sistem koordinasi diperlukan tiga komponen agar fungsi koordinasi dapat berlangsung,
yaitu reseptor, konduktor, dan efektor.
1. Reseptor
Reseptor adalah bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan atau impuls.  Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.

2. Konduktor (Penghantar impuls)
Konduktor adalah bagian tubuh yang berfungsi sebagai penghantar rangsangan. Bagian tersebut adalah sel-sel saraf (neuron) yang membentuk system saraf. 
Sel-sel saraf ini ada yang berfungsi membawa rangsangan ke pusat saraf ada juga yang membawa pesan dari pusat saraf.

3. Efektor
Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh  penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.   
Sistem kerja ketiga komponen tersebut dapat digambarkan seperti berikut:  


 


SISTEM SARAF 

Sebagai sistem koordinasi, sistem saraf mempunyai fungsi: 
1. Menghantarkan impuls / rangsangan
2. Memberikan respon terhadap impuls 
3. Mengatur kerja sistem organ  

1. SEL SARAF   
Sistem saraf tersusun oleh komponen-komponen terkecil yaitu sel-sel saraf atau neuron. Neuron inilah yang berperan dalam menghantarkan impuls (rangsangan).

Sebuah sel saraf terdiri tiga bagian utama yaitu badan sel,dendrit, dan neurit (akson) 

  
 Gambar sel saraf (neuron)

a. Badan sel  : merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf.   
Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada badan sel terdapat inti sel (nucleus)  , nucleolus , sitoplasma. 

b. Dendrit : adalah serabut sel saraf pendek yang keluar dari badan sel  berupa lanjutan
plasma,  dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan impuls rangsang dari reseptor ke badan sel.  

c. Neurit (akson) : adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan penjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat neurofibril berupa benang – benang halus. Neurofibril dibungkus oleh selubung/ selaput myelin yang merupakan penjuluran sel Schwann. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi. 

Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebutnodus Ranvier, yang berfungsi mempercepat penghantaran impuls. 
Sinapsis : Daerah celah halus persambungan neurit dan ujung dendrit sel syaraf yang lain.

Macam-macam Sel Saraf : 
Ada tiga macam sel saraf (neuron), yaitu :  
  
Gb.(A) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu alat indera, dan meneruskan ke susunan saraf pusat.  

Gb.(B) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan dari susunan saraf pusat ke efektor yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum tulang belakang. 

Gb. (C) Sel saraf penghubung (asosiasi), adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf sensorik dan sel saraf motorik. Sel saraf penghubung terdapat pada korteks otak dan sumsum tulang belakang.
Bentuk Dasar Neuron:  
Neuron berdasarkan strukturnya dibedakan menjadi tiga macam yaitu : 


Gb.(A)  Neuron unipolar yaitu neuron yang memiliki satu buah akson yang bercabang.  
Gb.(B)   Neuron bipolar yaitu neuron yang memiliki satu akson dan satu dendrit. 
Gb. (C)   Neuron multipolar yaitu neuron yang memiliki satu akson dan sejumlah dendrit.  

2. Gerak manusia 

Gerak manusia dikelompokkan menjadi dua: 

a. Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Gerakan ini terjadi dengan tiba – tiba, tanpa dapat dicegah.  
Contoh gerak refleks  gerakan menutup mata dengan cepat jika ada benda kecil/debu yang
akan mengenai mata, gerak menarik tangan saat terkena benda panas, gerak  dll.  
                                               
  
Mekanisme gerak refleks: 
b. Gerak biasa/gerak sadar, terjadinya gerakan berdasarkan perintah dari pusat saraf (otak).
Contoh gerak sadar antara lain : berjalan, olah raga, makan , minummenulis, membuka payung, mengambil makanan atau berjalan dan sebagainya.

Mekanisme gerak biasa:  



3. Susunan Saraf Manusia 
 Perhatikan skema sistem saraf manusia berikut.  
 Gb. Skema Sistem Saraf Manusia
4Sistem Saraf Pusat 
Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Otak dilindungi oleh tengkorak dan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang.
Meningia terdiri atas tiga lapisan, yaitu piamater, arachnoid, dan duramater.


OTAK 
Otak manusia terdiri atas dua belahan, yaitu otak kiri dan kanan. Otak kiri mengendalikan tubuh bagian kanan. Sebaliknya, otak kanan mengendalikan tubuh bagian kiri.  Otak dibagi menjadi empat bagian, yaitu otak besar(cerebrum), otak tengah, otak kecil (cerebellum), dan sumsum lanjutan.


OTAK BESAR 
Otak besar pada manusia dewasa memiliki volume sekamur ± 1500 cm3. Permukaan otak berlipat-lipat agar dapat memuat jutaan neuron. Bagian luar otak berisi badan sel sehingga berwarna kelabu . Sedangkan, otak bagian dalam berisi neurit dan dendrit sehingga berwarna putih. 

Otak besar merupakan pusat ingatan, kesadaran,kecerdasan, dan kemauan. 

Otak besar terbagi menjadi empat bagian, yaitu: 
1.      bagian depan : pusat gerakan otot dan penciuman 
2.      bagian tengah : pusat perkembangan ingatan dan kecerdasan 
3.      bagian samping : pusat pendengaran Bagian belakang pusat penglihatan. 

OTAK TENGAH 
Otak tengah merupakan bagian otak yang terletak di antara pons vasoli dan ensefalon. Otak tengah berhubungan dengan sistem penglihatan dan pendengaran.

OTAK KECIL
Keseimbangan tubuh yang kamu lakukan itu diatur oleh otak kecil.
Fungsi otak kecil adalah untuk: mengatur keseimbangan tubuh, posisi tubuh dan gerakan otot yang disadari.
Bagian kiri dan bagian kanan otak kecil dihubungkan oleh suatu penghubung yang disebut jembatan varol, seperti otak besar.


SUMSUM  LANJUTAN 
Sumsum lanjutan disebut juga batang otak atau medulla oblongata. 
Fungsi sumsum lanjutan adalah sebagai pengatur pernapasan, gerakan jantung, dan gerak alat pencernaan.

SUMSUM TULANG BELAKANG 
Sumsum tulang belakang dilindungi atau berada di dalam ruas-ruas tulang belakang. Letaknya memanjang dari ruas pertama tulang belakang sampai ruas kedua tulang ekor, seluruhnya ada 31 ruas. Bagian luarnya berwarna putih dan bagian dalam berwarna kelabu.

Fungsi sumsum tulang belakang, yaitu:
1. Penghubung antara susunan saraf tepi dan otak.
2. Menghantarkan impuls dari dan ke otak.  
3. Mengatur gerak refleks tubuh.   
 

Gb. Diagram Penampang Melintang Sum-Sum Tulang Belakang


SUSUNAN SARAF TEPI
Sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar.
Sistem saraf sadar meliputi sistem saraf kepala (kranial) berjumlah 12 pasang.
Sedangkan, sistem saraf tidak sadar dibagi menjadi dua macam, yaitu saraf simpatik dan saraf parasimpatik. 

SISTEM SARAF SADAR 
Sistem saraf sadar  merupakan saraf yangmengatur gerakan yang dilakukan secara sadar.
Sistem saraf sadar dibagi menjadi dua macam, yaitukranial dan spinal.
Sistem saraf kranial atau kepala disusun oleh 12 pasang saraf yang keluar dari otak.
Saraf kranial berhubungan  dengan reseptor dan efektor untuk daerah kepala.
Sedangkan, saraf spinal disusun oleh 31 pasang saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang. 

SISTEM SARAF TIDAK SADAR 
Sistem saraf otonom dibagi menjadi dua bagian, yaitu saraf simpatik dan parasimpatik yang memiliki susunan dan fungsi yang khas.

Susunan Saraf Simpatik :
Sistem saraf simpatik terdiri atas serangkaian serabut saraf berpasangan berupa ganglion-ganglion yang tersebar pada beberapa daerah, seperti daerah leher, daerah dada, daerah pinggang, dan daerah pelvis.
Serabut saraf simpatik berfungsi untuk merangsang kerjaotot jantung, otot-otot tak sadar, semua pembuluh darah, dan semua alat-alat dalam, seperti usus, lambung, pankreas dan hati.

Susunan Saraf Parasimpatik 
Susunan saraf parasimpatik berupa jaringan susunan saraf yang berhubungan dengan ganglion-ganglion yang tersebar di seluruh tubuh.
Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi kebalikan dari saraf simpatik.



SISTEM INDERA 

Ada lima macam indera yaitu : 
1. Mata, sebagai penerima rangsang cahaya (fotoreseptor). 
2. Telinga, sebagai penerima rangsang getaran bunyi (fonoreseptor) dan tempat beradanya indera keseimbangan (statoreseptor) 
3. Hidung, sebagai penerima rangsang bau berupa gas (kemoreseptor) 
4. Lidah, sebagai penerima rangsang zat yang terlarut (kemoreseptor) 
5. Kulit, sebagai penerima rangsang sentuhan (tangoreseptor)


1. INDERA PENGLIHATAN
Description: blankMata merupakan indera penglihatan yang berfungsi untuk menerima rangsangan berkas-berkas cahaya pada retina. Kemudian, rangsangan ini dialihkan ke pusat penglihatan melalui serabut-serabut saraf  penglihatan untuk diterjemahkan oleh otak.


Bola mata manusia berbentuk agak bulat, dilapisi oleh tiga lapis jaringan yang berlainan, yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan lapisan dalam mata.
1. Lapisan luar mata (lapisan sklera) 
Lapisan sklera berwarna putih kompak. Di lapisan ini terdapat kornea yang bening transparan, yang menerima cahaya masuk ke bagian dalam mata dan membelokkan berkas cahaya sedemikian rupa sehingga dapat difokuskan dan diteruskan ke lensa mata. 
2. Lapisan tengah mata (lapisan koroid)  
Lapisan tengah mata berwarna hitam. Lapisan koroid berpigmen melanin dan mengandung banyak pembuluh darah, sehingga berfungsi memberi makanan dan oksigen bagi mataLapisan koroid membentuk iris dan memberi warna pada bola mata.
3Lapisan dalam mata (retina). 
Retina terdiri atas reseptor cahaya yang sesungguhnya,yaitu berbentuk sel batang dan sel kerucut. Pada bagian lapisan retina yang dilewati berkas saraf ke otak tidak memiliki reseptor dan tidak peka terhadap sinar. Oleh karena itu,daerah ini disebut bintik buta, jika bayangan jatuh pada bintik buta maka bayangan tersebut tidak dapat terlihat.


STRUKTUR BOLA MATA



Struktur bola mata mulai dari depan ke belakang, adalah sebagai berikut:
1.      Kornea merupakan bagian depan mata yang bening , transparan dan tembus cahaya. Kornea berfungsi membantu memfokuskan bayangan pada retina.
2.      Iris atau selaput pelangi terletak di depan lensa yang bersambung dengan selaput koroid. Iris berfungsimengecilkan atau membesarkan ukuran pupil. Iris memberi warna pada mata.
3.      Pupil merupakan bintik tengah iris mata dan merupakan celah dalam iris yang dilalui cahaya untuk mencapai retina. Pupil dapat membesar dan mengecil, tergantung intensitas cahaya yang diterima.
4.   Aqueus humor merupakan cairan yang berasal daribadan siliari dan diserap kembali kedalam aliran darah pada sudut antara iris dan kornea melalui pembuluh vena yang halus (venula).
5.   Lensa adalah sebuah benda transparan bikonveks(cembung pada kedua sisi). Lensa terletak persis di belakang iris. 
6.   Retina merupakan selaput yang mengandung sel-sel indera. Retina berfungsi sebagai layar, tempat terbentuknya bayangan, seperti halnya plat film pada kamera. 
7.  Saraf optik dari retina inilah selanjutnya menyampaikan informasi yang terlihat kemudian ditransver ke saraf otak sesampai di otak informasi tersebut diolah sehingga terbentuk dalam otak bentuk benda yang terlihat tadi. 


Cara Kerja Mata
Pantulan cahaya ditangkap oleh kornea melewati pupil →aqueous humor→ lensa → bayangan jatuh tepat diretina → dijalarkan ke saraf otak → diinterpretasikan sebagai penglihatan. 


2. INDERA PENDENGARAN 
Telinga merupakan organ pendengaran. Telinga terdiri atas tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan rongga telinga dalam.

1. Telinga LuarTelinga bagian luar terdiri atas daun telinga, saluran telinga luar. Daun telinga tersusun atas tulang rawan dan jaringan fibrosa, kecuali pada ujung paling bawah yaitu cuping telinga tersusun dari lemak.
Daun telinga berfungsi untuk menerima dan mengumpulkan suara yang masuk ke dalam telinga. Saluran telinga luar berfungsi menghasilkan minyak serumen.


2. Telinga Tengah 
Telinga pada bagian tengah merupakan suatu ruang didalam tulang pelipis, yang dilapisi jaringan mukosa.
Pada telinga bagian tengah terdapat :
1.      tulang-tulang pendengaran, yaitu tulang martil (maleus), tulang landasan (inkus), dan tulang sanggurdi (stapes). Ketiga tulang tersebut saling berhubungan melalui sendi dan berfungsi untuk mengalirkan getaran suara dari gendang telinga menuju ke rongga telinga dalam.
2.      Saluran eustachius  
Saluran yang menghubungkan telinga tengah denganfaring, saluran ini berfungsi menjaga keseimbangkantekanan udara pada telinga luar dengan telinga tengah.
 

3. Telinga Dalam       

Telinga bagian dalam terdiri atas tiga bagian, yaitu jendela (tingkap), labirin, dan organ korti.

Tingkap atau jendela pada telinga ada dua macam yaitu tingkap oval dan tingkap bulat (jorong). Labirin tulang terdiri dari tiga bagian yaitu vestibula, koklea (rumah siput), dan tiga saluran setengah lingkaran. 
Video cara telinga bekerja :



3. INDERA PENCIUMAN  
Hidung sebagai indra pencium berfungsi untuk merespon rangsangan bau.


Hidung merupakan indera pembau pada manusia. Hidung merupakan indera 
khusus yang terletak di dalam rongga hidung. Daerah sensitif pada indera pembau terletak di bagian atas rongga hidung.   
Struktur indera pembau terdiri dari :   
1. Sel-sel penyokong yang berupa sel-sel epitel.  
2. Sel-sel pembau(sel olfaktori) yang berupa sel saraf sebagai reseptor.
3. Sel-sel olfaktori sangat peka terhadap rangsangan gas kimia (kemoreseptor). 

Sel-sel olfaktori memiliki tonjolan ujung dendrit berupa rambut yang terletak pada selaput lendir hidung, sedangkan ujung yang lain berupa tonjolan akson membentuk berkas yang disebut saraf otak I (nervus olfaktori). Saraf ini akan menembus tulang tapis dan masuk ke dalam otak manusia. 


Video cara hidung bekerja : 

 Skema cara  hidung bekerja :

Kelainan pada indera pembau 
Salah satu kelainan pada indera pembau adalah Anosmia. Akibat kelainan Anosmia ini indera pembau kita dapat kehilangan sensitivitas terhadap rasa bau, sehingga kita tidak bisa mencium bau dari sesuatu benda atau zat tertentu.
Anosmia dapat disebabkan oleh :

1. Penyumbatan rongga hidung akibat pilek.
2. Terdapat polip atau tumor di rongga hidung.  
3. Sel rambut rusak akibat infeksi kronis.
4. Gangguan pada saraf olfaktori. 


4. INDERA PENGECAP


Struktur Indera Pengecap 
Indera pengecap pada manusia adalah lidah. Pada permukaan lidah terdapat tonjolan kecil yang disebut papila, sehingga permukaan lidah terlihat kasar.
 

Berdasarkan bentuknya papila dibedakan menjadi tiga jenis yaitu:
1.      Papila filiformis  
adalah Papila yang berbentuk seperti benang halus,papila ini banyak terdapat pada bagian depan lidah.
2.  Papila fungiformis 
adalah Papila yang berbentuk tonjolan seperti kepala jamur, papila ini terdapat pada bagian depan lidah dan bagian sisi lidah.
3.  Papila sirkumvalata 
adalah Papila yang bentuknya seperti huruf v terbalik dan terdapat pada pangkal lidah.

Papilla yaitu tonjolan-tonjolan di permukaan lidah. Saraf pengecap yang terdapat pada papilla.


Fungsi lidah :  
1. mengatur makanan di dalam mulut
2. membantu menelan makanan 
3. mengecap rasa makanan 
4. membantu mengucapkan kata-kata


Bagian-bagian lidah sebagai indera pengecap :

1. Ujung lidah peka terhadap rasa manis
2. Sisi lidah bagian dalam peka terhadap rasa asin
3. Sisi lidah bagian depan peka terhadap rasa asam 
4. Pangkal lidah peka terhadap rasa pahit


Skema Cara lidah bekerja :  
 


5. INDERA PERABA


Struktur Indera Peraba 

Kulit terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan epidermis dan lapisan dermis.  
Lapisan Epidermis adalah lapisan luar yang terus berganti, tipis dan tidak mempunyai pembuluh darah ataupun sel saraf.  
Lapisan dermis terletak di bawah epidermis terdiri atas sel-sel yang longgar dengan letak yang berjauhan, serta banyak mengandung pembuluh darah. 

Pada bagian kulit terdapat reseptor khusus untuk dapat membedakan sentuhan, tekanan, temperatur (panas dan dingin),serta rasa sakit atau nyeri. 

Pada umumnya setiap jenis reseptor hanya mampu menerima satu jenis rangsangan saja. Tipe rasa dan jenis reseptor itu adalah :
1. Nyeri 
Reseptor rasa nyeri berupa ujung saraf bebas yang terdapat di seluruh jaringan baik di bagian luar maupun dalam bagian alat dalam. 
2. Panas dan dingin 
Reseptor untuk rasa panas berupa ujung saraf.    
3. Sentuhan
Reseptornya berupa korpus Meissner, dan ujung saraf yang melingkari akar rambut, yang semuanya terdapat di dekat permukaan kulit. Sedangkan korpus Ruffiniberfungsi pada sentuhan yang kuat. 
4. Tekanan
Reseptor tekanan adalah korpus Paccinikorpus Ruffinidan korpus Krause, yang terletak agak dalam pada kulit.



Kelainan dan Penyakit pada Sistem Saraf 

Beberapa kelainan dan penyakit pada sistem saraf:
  • Sakit Kepala,
    umumnya disebabkan oleh melebarnya pembuluh darah pada selaput otak (meninges)
  • Epilepsi,
    adanya gangguan pada penghantar impuls listrik pada sel-sel saraf. Penderita mengalami kejang dan mulut berbusa. Penyebabnya adalah  tumor otak,obat bius, atau cacat bawaan
  • Amnesia, hilang ingatan berupa trauma pada kepala (geger otak). Hilang ingatan, dapat bersifat sementara atau permanen
  • Alzheimer,
    yaitu pikun pada orang lanjut usia Alzheimer adalah jenis kepikunan yang mengerikan karena dapat melumpuhkan pikiran dan kecerdasan seseorang.Keadaan ini ditunjukkan dengan kemunduran kecerdasan dan ingatan secara perlahan sehingga mengganggu kegiatansosial sehari-hari. Alzheimer merupakan penyakit pembunuh otak karena mematikan fungsi sel – sel otak
  • Meningitis, adalah radang pada selaput otak atau selaput tulang belakang. Penyakit ini dapat disebabkan oleh mikroorganisme,luka fisik, kanker, atau obat-obatan tertentu.Meningitis merupakan penyakit serius karena letaknya dekat otak dan tulang belakang sehingga dapat menyebabkan kerusakan kendali gerak, pikiran, bahkan kematian.Kebanyakan kasus meningitis disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yangmenyebar dalam darah ke cairan otak.
  

MATERI IPA SMP KELAS 9